Musuh atau Lawan

Covid-19...
Ya itulah namamu 
keren sih.. Tapi rasanya ngilu
Dengan bahasa lugu 
Corona itulah dirimu....

Yang mengurat-nadi
Kepala dengan tengkorak tanpa isi....
Penuh sesak, menular sana sini
Tak henti-henti.. 

Enggan mendengar, buta melihat
Jari-jemari yang jahat,
Mulut-mulut bermaksiat
Tanpa terkecuali, semua disikat. 

Kini penyakit menjamah hati
Pembuat persepsi dalam diri
Panik dan mati sering menghantui
Ia berteriak,
Dalam riak-riak kesombongan
"Hanya aku yang pantas benar sendiri,
Kini Aku telah menang"

Corona... 
Kamu berhasil mengingatkan keriuhan dunia
Wabahmu, menyepikan manusia
Jangkitanmu, membius manusia kembali ke Tuhannya

Raga jiwaku tak berdaya lagi
Mengadahkan tangan dengan penuh permohonan
Menatap jendela dengan lesu
Wajah pucatku....
Keringat dinginku...

Karenamu Makkah Sepi
Madinah Sunyi...
Ibarat hati tak berpenghuni...
Kau harus pergi...
Agar kami ...bisa menikmati 
Indahnya bulan suci....

Penulis : Huda As
Editor : Cak Rul

Anda mungkin menyukai postingan ini