Istana Negeri Dongeng yang Lusuh dan Tua
Sebuah istana yang tempatnya berada di sebuah universitas nama istana itu adalah auditorium pertama ppada saat saya pertama kali saya masuk di Universitas PGRI Ronggolawe saya langsung mendapat jabatan yang nama jabatan itu adalah adalah mahasiswa.
Pada saat ospek di mana saat itu di semua mahasiswa di ajak mengenal kampus dengan mengelilingi kampus, pada saya perjalanan semua di berhentikan di suatu gedung yang nampak gagah, indah dengan warna warna cat yang warna warni dan fasilisitas yang mencukupi dan beri tahu namanya adalah auditorium di mana gedung itu di guanakan untuk pertemuan mahasiswa dalam kegiatan apapun.
Selayak nya mahasiwa, biasa selama menjadi mahasiswa harus mengingkuti pembelajaran di mana pembelajaran itu adalah bekal untuk ketika terjun di masyarakat atau untuk mewujudkan cita-cita itu, para mahasiswa akhirnya banyak yang mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan UKM di mana kegiatan kegiatan sering di adakan di gedung auditorium yang indah dan gagah bah istawa di negeri dongeng hahahaha… yaitu gedung yang pernah di perkenalkan pada saat ospek.
Waktu demi waktu selain mebuat acara baik internal atau eksternal mahasiswa juga ketika ada jam kuliah, mahasiswa kadang mampir ke gedung auditorium makan atau mengisi jam istirahat, sehingga semua mahasiwa sudah akrab dengan gedung bernama auditorium tersebut, sampai-sampai gedung itu di anggap sebagai rumah atau istana yang ada di negeri dongen para peri bagi mahasiswa karena ketika acara kegiatan mahasiswa yang tempat di situ semua mahsiswa di manjakan oleh keindahan warna-warni dari gedung dan fasilisitas yang ada, sehingg membuat mahasiswa ketika membuat acara di situ betah dan nyaman seperti berada di istana negeri dongen secara nyata.
Tetapi tahun demi tahun bangunan itu tak nampah gagah dan indah seperti dahulu pada saat pertama kali mahasiswa melihat. Kini keadaan gedung nampak seperti gedung yang sudah rapuh dan hampir roboh terkikis oleh tajamnya waktu. Dengan dinding yang warna-warna, kini terlihat lusuh tak berdaya berbeda seperti dulu karena tersengat oleh sinar sang mentari yang membakarnya setiap hari dan air hujan yang membasasi tubuhnya ketika musim penghujan tiba dan fasilitas-fasilitas yang tidak berfungsi dengan baik karena termakan oleh usia.
Kini banyak mahasiswa yang bersedih, mengeluh seperti kepanasan membuat para mahasiswa ngegas seperti RX King ketika menempatinya. Padahal gedung itu adalah istana mahasiswa, sudah selayaknya para raja-raja dan pejabatnya melakukan perbaikan dan perawatan dengan anggaran dana yang sundah di amalkan dan sudah adah plot-plotannya atau sajian-sajian seperti ketika berada di restoran bintang lima hwkwkwkw hhahah.
Seperti uang gedung yang telah di bayar per semester oleh para mahasiswa yang mana itu seperti makanan pkok wakwakwak, sabar brroo. Agar gedung yang di anggap seperti istana itu kembali seperti dahulu yaitu sebuah bangunan yang gagah dan indah dengan warna warni catnya dan fasilitas yang manjakan sehingga ketika menempatinya terasa nyaman, tapi apa yang di lakukan oleh para para raja yang ada di universitas hanya melakukan pengecatan gedung saja, tidak memperbaiki dari fasilitas yang ada. Seolah olah untuk membahagiakan mahasiswa tapi kebahagiaan itu hanya sesaat, seperti sinar matahari yang menyinari bumi tapi tertutup oleh awan mendung.
Tentang Penulis
Davit Firmansyah seorang pengurus PAC IPNU Palang, yang diamanahi sebagai Ketua Kaderisasi. Selain itu, Rekan Davit juga salah seorang ketua Ranting IPNU Palang. Totalitasnya di salam organisasi kini tidak bisa dianggap remeh.