Aku Telah Memilih
Harapan yang kurangkai telah hilang
Dengan segala impian yang kini hampa tanpa tulisan.
Cerita yang biasa ku sajakkan dalam-dalam
Lantas perlahan musnah
Malam dingin, membiarkanku berpikir
Apa yang lebih menyakitkan dari kekosongan tanpa kepastian?
Hanya modal iya, iya, dan iya
Harapan menunggu akan datang dengan tersemogakan
Menjadi api yang perlahan membakar dan tanpa sadar membunuh perlahan
Lantas siapa yang disalahkan? Hati
Bukan, tapi kebodohanmu
Kau terlalu bodoh dalam urusan hati,
Hingga logika seakan mati, kau percaya dia berubah dengan kesabaran.
Hingga logika seakan mati, kau percaya dia berubah dengan kesabaran.
Lantas apakah kau membiarkan dirimu terbunuh dalam penantian?
Tidak, seseorang yang pantas kau tunggu adalah dia yang menghargai apapun yang kau lakukan. Meskipun hanya satu kata "kau sudah makan"
Hatimu tak pantas kau permainkan, cobalah bijak.
Hidupmu jauh lebih berharga dari sekadar menunggu.
Hidupmu jauh lebih berharga dari sekadar menunggu.
Lantas apa yang kau ragukan, Dirimu tahu mana yang terbaik.
Dan Tuhan tinggal merestui😊
Dan Tuhan tinggal merestui😊
Penulis | : Anggun Mastya |
Editor | : Cak Rul |